Bunda Wajib Tahu Cara Atasi Stress Pada Anak di Masa Pandemi

ilustrasi stres pada anak. (mindchampsorg) ||


JAKARTA-SARERHEA Pandemi Covid-19 sudah berjalan lebih dari 6 bulan dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Hal ini secara langsung memicu stres masyarakat.


Tak cuma bagi orang dewasa, anak-anak juga perlu terhindar dari stres. Lantaran ketika stres, kemampuan imunitas tubuh dalam melawan penyakit dan infeksi bisa menurun.


Praktisi Keluarga dan Anak Dr. Seto Mulyadi, M.Psi mengatakan orang tua harus membangun suasana rumah menjadi menyenangkan bagi anak. Meski dalam kondisi pandemi, anak dan orang tua masih bisa beraktivitas dengan gembira.


“Orang tua harus berani berubah lebih tenang, sabar, gembira, dan penuh rasa syukur. Dengan begitu kita memosisikan jadi sahabat anak-anak,” ujar Kak Seto, dalam talkshow “Mengajak Anak-Anak Bergembira di Masa Pandemi” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha BNPB Jakarta, Minggu (4/10) dikutip dari CNNIndonesia.com.


Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu menguraikan 4 tips untuk menyiasati perubahan kondisi di era pandemi, khususnya bagi anak.


Pertama, orang tua harus menyadari setiap orang punya daya adaptasi, kemampuan menyesuakan diri. Penyesuaian ini sangat penting terutama dalam menghadapi anak yang biasanya bertemu teman di sekolah.


Kedua, orang tua mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajuritnya. Dengan demikian anak akan menemukan kenyamanan saat di rumah dan tidak merasa tertekan.


Ketiga, tidak memaksakan anak mengikuti seluruh materi pelajaran daring yang diberikan sekolah. Kurikulum sekolah yang diberikan pada siswanya ini masih mengacu pada situasi normal sehingga dalam pelaksanaannya menimbulkan masalah.


Keempat, orang tua perlu mengapresiasi terhadap bakat dan potensi anak, bukan hanya semata-mata fokus pada pelajaran akademik. Memberi pujian juga bisa meningkatkan kepercayaan diri pada anak.


“Apresiasi dari orang tua terhadap anak dengan potensi berbeda. Anak ditumbuhkan perasaan bangga terhadap diri sendiri karena ada dukungan keluarga,” ujar Kak Seto. (cnnind/ist/tal)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form